Selasa, 05 Maret 2013

My One Million Rupiah Girl


One Million Girl

Aku yakin sebentar lagi insyaAllah anakku Yipa akan segera dapat one million rupiah perbulan di SD-nya yang baru..kisah ini yang menginspirasiku..
Masih teringat di benakku, gadis kecilku Yipa , duduk ‘cingogo’ di sebelah temannya di TK Ar Rahman Tasikmalaya. Dengan suara mungilnya dia menawarkan es Nutrisari jualannya ke teman sebelahnya. Aku mengamatinya jauh dari masjid. Tersenyum aku dibuatnya, dia belajar komunikasi !
Saat teman-temannya jajan, dia menghabiskan waktunya menawarkan es nutrisarinya kepada teman-temannya, bahkan ke guru-gurunya, soalnya dia harus menunggu barang jualannya laku untuk jajan. Ga dapat uang jajan dari uminya.
Dan ketika aku gelisah mendengar keluhan ibu-ibu orang tua murid yang suka menitipkan barang dagangan ke Ma Tatik, penjaga kantin TK, katanya, Ma Tatik suka lupa tidak lengkap pembayaran hasil jualan. Aku bicara dalam hati,ya gimana ga salah, wong mata Ibu tua itu sudah buram..tersenyum lagi aku mengingatnya.. Ma Tatik, walau matanya buram, matanya tidak buram lagi saat melihat ada anak yang kabur dari sekolah, dia tangkap anak itu, ibu-ibu berlinangan airmata kalau mengingat jasanya.
Aku penasaran apa yang akan terjadi dengan jualan Yipa, es Nutrisarinya lumayan laku, bisa kah dia menghitung hasil penjualan?
Suatu hari Yipa mengeluh padaku, “Ma Tatik bayarnya kurang.. “Ko Tau” kataku..dia cerita susah payah dengan jari tangan dan kakinya..seharusnya 20 ribu! Katanya..Hehehe senang aku mendengarnya, walaupun belum belajar kali-kali-an, kalo soal duit syifa peka sekali...hehehehe.
“Ya sudah ditanya saja...kemana uangnya” kataku sama Yipa.
Besoknya dengan tas besar menggelanyut, dibawah pohon belimbing wuluh dia bertanya saat sekolah sudah sepi dan saatnya menerima hasil penjualan dari Ma Tatik...”Ma, kemaren kan mustinya 20ribu, kenapa cuman 10 ribu?” tanyanya to the point...
Owalah ternyata karena Ma Tatik kesian sama Yipa nunggu sampai sore, seringkali Yipa disuruh pulang duluan, dan  uangnya baru dibayarkan ke syifa keesokan harinya. Dan disini titik lemahnya..hehehe Ma Tatik paginya sebelum ketemu syifa belanja kepasar beli barang dagangan warungnya, dan uang Yipa kepake!
Naah pusingkan...karena kesian sama Ma Tatik, aku anjurkan Yipa untuk merelakan uang yang ketilep, dan aku juga kasih tau ibu-ibu aja udah malas nagih ke Ma Tatik.
Taunya besoknya aku kaget sendiri. Yipa menagih kembali Ma Tatik dan Ma Tatik berterimakasih telah diingatkan...owalah...Ma Tatik senang diingatkan!
Walaupun Ma Tatik butuh waktu sekitar 1 minggu mengumpulkan kembali uang yipa yang kurang, akhirnya terbayar juga, dan senangnya hati ku ketika yipa menyerahkan kembali seluruh uang itu, hadiah untuk Ma Tatik....Ma Tatik berlinang airmata saat menerimanya..

Sabtu, 23 Februari 2013

Tips Mencari Alamat di Yogyakarta untuk Orang Sunda

Tips Mencari Alamat di Yogyakarta untuk Orang Sunda

Pengalaman indah 'tersesat' di Yogyakarta dengan 3 anak menggelayuti saya naik motor, berhenti basah kuyup kehujanan di tepi jalan dan menatap pasrah nyasarnya sudah mau ke kota Magelang...membuat saya menulis tips ini. Penting banget point-point ini diperhatikan..terutama untuk orang sunda yang nyasar di Yogya..

1. beli peta Yogyakarta yang untuk kota Yogya, bukan yang kabupaten yaaah..ada di gramedia, yang dilipat kecil sampe sebesar 1/4 HVS dengan gambar tugu di depannya, jangan beli peta yang gede, yang kalo dilipat masih segede kertas HVS..ga detil gitu loooh.
2. amati betul mana utara, mana selatan, mana barat dan timur. saya, di Yogya, kalo kita tanya orang, ditanya dimana alamat ini , jawabannya bukan dari sini kekiri..terusss setelah lampu merah ke kanan. seringnya mereka bilangnya dari sini..teruuus ke utaraaa sampe ketemu tarrfic light, baru belok ke utara...oooh toloong deh kalo ga tau mana utara selatan tambah gelap digituin...
3. jangan tanya sembarang orang...apalagi tukang beca yang lagi ngantuk atau mabok (kealamaan booo)..paling aman tanya polisi..atau wajah-wajah mahasiswa ( di Yogya banyak banget mahasiswa)
4. kalo nanya alamat, pastikan dengan ditulis alamatnya oleh yang nyebut alamatnya, atau minta di sms..karena buat orang Sunda, logat Jawa itu sulit dilacak cara menulisnya..misalnya jalan gejayan...maka ditelinga saya ketika saya mendengarnya..terdengar Jhejayan...nah looo bisa nyasar abis kalo nanya jalan jejayan boooo...
5.  ketika nanya ke orang, baiknya sambil dilihatin petanya, jadi 1 persepsi gitu loooh
6. hati-hati menanyakan nama jalan..misalnya jl ipda Tut Harsono, pengalaman saya banyak sekali orang di Yogya yang tidak tahu nama ini..mereka taunya itu jalan Timoho..
7. nyasar beneran? aman...senyasar-nyasarnya di yogya, kita akan berakhir di Ring road. Apa tuh ring road, kalo di bandung itu kaya jalan soekarno Hatta-nya, di sukabumi jalur lingkar selatannya..nah istimewanya Yogya ini, kotanya dikelilingi ring road, jadi ada ring road barat (jalan masuk dari arah bandung), ring road utara (arah ke Merapi), ring road selatan (arah ke parang tritis), ring road timur (arah bandara adisutcipto)
8. Nikmati nyasarnya kita, pengalaman saya, saya minta 1 jalan ke Allah, dengan nyasar Allah kasih 2,3,4 jalan menuju tujuan...indahnya nyasar.

-kepepet cari alamat
ibrohnya
-dapat
musti pake peta
- lebih gampang sewa ojeg


Jumat, 22 Februari 2013

Tips Pindahan antar kota

                Baru saja kami pindah dari sukabumi ke yogyakarta. banyak kebingungan yang saya rasakan, harus packing seperti apa. Apa yang dibawa dan apa yang jangan dibawa. Dibawa pake apa, dan gimana supaya barang yang diangkut aman. Pengalaman pindah dari tangerang ke tasikmalaya menyisakan pengalaman penting. Kompor yang sudah tidak ada dudukan katelnya ketika sampai di tempat, sepeda anak2 yang kehilangan pedalnya saat diturunkan dari bis dan menumpuknya barang dirumah baru karena kapasitas rumah lebih kecil dari barang yang kami bawa, dan bingungnya kami menatap tikus-tikus yang berlarian kesana kemari dan 2 minggu kemudian lahir anak ke 2, mantaaap. Hmm kenangan itu tak mungkin terlupa.
          Perpindahan ke yogyakarta terasa istimewa, karena bapak mertua tercinta meninggal tepat disaat kami akan pindah. jadi rutenya belok, sukabumi, tangerang, yogyakarta. Dan keistimewaan kedua adalah kami harus pindah ke yogyakarta saat rumah yogyakarta belum siap dihuni, sehingga kami berangkat dulu, baru barang berangkat. Jadi saat barang berangkat dari sukabumi, kami tidak ada di sukabumi. Jadi kami mewakilkan pemberangkatan barang ke orang sukabumi yang kami percaya. Dan akhirnya kami memutuskan untuk menyewa truk milik adik kakek kami, walaupun truk itu harus berangkat dari tasik, karena kami yakin barang akan aman.
                So, supaya tidak terulang hal yang sama di Tasik, hal-hal kecil ini sangat membantu saya:
- memastikan rumah yang akan ditempati, besar/ kecil, sudah ada barang apa saja
- melist barang-barang yang pasti akan digunakan di tempat tujuan
- sambil beberes tiap ruangan ,memisahkan barang-barang berdasarkan 3 dus: 
    1.yang pasti akan dipakai ditujuan-masukpacking, 
    2. masih berguna tapi kurang perlu ditempat tujuan, bisa dikasih, dititip ke rumah orangtua, 
    3. tidak berguna alias hanya nostalgia...dibuang atau dijual ke tukang loak
- tiap dus ditulis nomernya, ditulis di sisi atas dan 4 sisi samping dan ditulis isinya secara global misalnya : baju abi ditulis di nota
- tulis di nota rangkap 3, tujuan dus itu, misalnya ke yogya, lalu tulis di nota itu nomer dus dan isinya, nanti kan jadi lapis 3, yang ditandatangan oleh orang yang akan menangani  
    1. kita sebagai pemilik
    2.orang kepercayaan kita 
    3, Supir nanti saat akan mengangkut barang

Alhamdulillah dengan trik seperti itu barang selamat sampai di Yogyakarta dalam keadaan selamat.

   

Keluarga Burung Belibis

Keluarga Burung Belibis


              Perkenalkan kami keluarga burung belibis...suamiku bak bapak belibis yang sering membawa keluarganya menantang angin pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Saya terinspirasi dari tayangan film Burung belibis di Taman Pintar Yogyakarta...sampai menetes airmataku saat film itu ditutup dengan kalimat..."perjalanan ini panjang, menyakitkan dan banyak pengorbanan, tapi justru itulah yang membuat diri menjadi lebih baik dalam perjalanan ini...." hiks..itulah yang saya rasakan saat itu...
              Friends...blog ini dibuat supaya saya bisa cerita apa-apa yang saya alami...supaya bermanfaat, dan bisa share untuk keluarga-keluarga 'burung belibis' lain seantero Indonesia..